Penyebab Ayatollah Khamenei Perintahkan Iran Serang Israel Secara Langsung
- Penulis : Maulana
- Kamis, 01 Agustus 2024 19:46 WIB
COSMOABC.COM - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memerintahkan Iran untuk menyerang Israel secara langsung.
Hal itu sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran yang diduga dilakukan Israel.
Pernyataan Khamenei itu menurut laporan New York Times yang mengutip tiga pejabat Iran. Ketiga pejabat itu disebutkan telah diberi pengarahan tentang perintah tersebut, termasuk dua anggota Garda Revolusi.
Baca Juga: PBB Minta Israel Bertanggung Jawab atas Penyiksaan Tahanan Palestina
Khamenei memberikan perintah tersebut pada pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu pagi, 31 Juli 2024. Perintah meluncur tak lama setelah Iran mengumumkan bahwa Haniyeh telah terbunuh.
Sebelumnya, Iran dan Hamas menuduh Israel atas pembunuhan tersebut. Israel, yang tengah berperang dengan Hamas di Jalur Gaza, tidak mengakui maupun membantah pembunuhan Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.
"Sekarang tidak jelas seberapa kuat Iran akan menanggapi, dan apakah Iran akan sekali lagi mengkalibrasi serangannya untuk menghindari eskalasi. Komandan militer Iran sedang mempertimbangkan serangan gabungan lain berupa pesawat nirawak dan rudal terhadap target militer di sekitar Tel Aviv dan Haifa, tetapi akan berusaha menghindari serangan terhadap target sipil," kata pejabat Iran.
Baca Juga: PBB Kutuk Serangan Udara Israel yang Tewaskan Jurnalis Al Jazeera di Gaza
Salah satu pilihan yang dipertimbangkan adalah serangan terkoordinasi dari Iran dan garis depan lain tempat Iran memiliki pasukan sekutu, termasuk Yaman, Suriah, dan Irak, demi efek maksimal, mereka menambahkan.
Dalam pernyataan publiknya tentang kematian Ismail Haniyeh, Khamenei mengisyaratkan bahwa Iran akan membalas dendam secara langsung. "Kami melihat pembalasan atas darahnya sebagai tugas kami," ujarnya.
Karena pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi di wilayah Iran, maka Israel telah bersiap menerima hukuman berat, menurut New York Times.***