DECEMBER 9, 2022
International

UNRWA Sebut Gaza Butuh 15 Tahun untuk Bersihkan Reruntuhan Akibat Serangan Brutal Israel

image
UNRWA Sebut Gaza Butuh 15 Tahun untuk Bersihkan Reruntuhan Akibat Serangan Brutal Israel (ANTARA)

COSMOABC.COM - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pembersihan Jalur Gaza dari puing-puing reruntuhan yang disebabkan oleh serangan brutal Israel akan memakan waktu sampai sekitar 15 tahun.

"Diperlukan waktu hingga 15 tahun untuk membersihkan sekitar 40 juta ton puing-puing perang di Gaza," kata UNRWA, mengutip penilaian yang dilakukan Program Lingkungan PBB (UNEP).

Mereka menyebutkan bahwa pemindahan puing-puing perang di Gaza akan membutuhkan lebih dari 100 truk dan menelan biaya lebih dari 500 juta dolar Amerika (sekitar Rp8,10 triliun).

Baca Juga: Sekjen PBB Tegaskan Sekarang Saatnya Semua Pihak Akhiri Perang di Gaza

"Puing-puing tersebut menimbulkan ancaman mematikan bagi orang-orang di Jalur Gaza karena reruntuhan itu dapat berisi persenjataan yang belum meledak dan zat-zat berbahaya," tambah badan PBB tersebut.

Bulan lalu, Radio Angkatan Darat Israel, mengutip pejabat militer, mengatakan bahwa sekitar 50 ribu bom telah dijatuhkan di Gaza oleh pesawat tempur Israel sejak 7 Oktober lalu, seraya menambahkan bahwa antara 2 - 3 ribu bom tidak meledak.

Karena mengabaikan resolusi PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang mematikan di Gaza sejak 7 Oktober.

Baca Juga: Mesir Kutuk Serangan Barbar Terbaru Israel ke Gaza yang Bisa Persulit Upaya Gencatan Senjata

Hampir 38.700 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, dan lebih dari 89 ribu orang luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.***

Sumber: Anadolu

Berita Terkait