DECEMBER 9, 2022
International

2 Serangan Udara Israel Tewaskan 11 Warga Palestina di Gaza, Tank-Tank Zionis Bergerak Lebih Jauh ke Rafah

image
2 Serangan Udara Israel Tewaskan 11 Warga Palestina di Gaza, Tank-Tank Zionis Bergerak Lebih Jauh ke Rafah (Foto: Reuters)

COSMOABC.COM - Dua serangan udara Israel yang bertujuan memberikan bantuan sedikitnya 11 warga Palestina di Gaza pada Senin, 24 Juni 2024 waktu setempat. Laporan itu menurut petugas medis.

Mengutip dari Reuters, tank-tank Israel pun melaju lebih jauh ke Rafah di selatan dan berjuang kembali ke daerah-daerah di utara yang mereka kuasai beberapa bulan yang lalu.

Satu serangan di pusat distribusi makanan di Kota Gaza, dekat kamp pengungsi bersejarah Shati, menurunkan tiga orang. Serangan lainnya terjadi di dekat kota Bani Suhaila di Jalur Gaza selatan, sedikitnya delapan orang, termasuk penjaga yang menemani truk bantuan, kata petugas medis.

Baca Juga: Kutuk Serangan Israel, Sekjen PBB Ogah Lebanon Dibiarkan seperti Gaza

Belum ada komentar langsung dari Israel, yang membantah upaya serangan bantuan dan menuduh militan menyebabkan kerugian bagi warga sipil yang beroperasi di antara mereka.

Semalam, serangan udara Israel di sebuah klinik medis di Kota Gaza disetujui direktur Departemen Ambulans dan Darurat Gaza, kata kementerian kesehatan daerah kantong tersebut. Militer Israel mengatakan serangan itu telah terjadi pada seorang komandan senior bersenjata Hamas.

Kementerian Kesehatan mengatakan pembunuhan Hani al-Jaafarawi membuat jumlah staf medis yang tewas akibat tembakan Israel sejak 7 Oktober menjadi 500 orang. Setidaknya 300 orang lainnya sejauh ini telah ditahan.

Baca Juga: Israel Kembali Bunuh 101 Warga Gaza, Total Korban Tewas Palestina Jadi 37.551 Orang 

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan Mohammad Salah, yang dikatakan bertanggung jawab mengembangkan senjata Hamas.

Tidak ada persetujuan gencatan senjata sejauh ini.

Lebih dari delapan bulan setelah pertempuran terjadi, mediasi internasional yang didukung oleh Amerika Serikat sejauh ini gagal menghasilkan perjanjian gencatan senjata. Hamas mengatakan perjanjian apa pun harus mengakhiri perang, sementara Israel mengatakan mereka hanya akan mengizinkan penghentian sementara pertempuran sampai Hamas dilenyapkan.***

Baca Juga: Israel Urungkan 20 Operasi Penangkapan Aktivis Palestina karena Penjara Penuh Sesak 

 

Sumber: Reuters

Berita Terkait