Kapal Perang Bertenaga Nuklir AS Tiba di Korsel Tak Lama Setelah Rusia-Korut Jalin Kerja Sama, Ada Apa?
- Penulis : Maulana
- Minggu, 23 Juni 2024 12:23 WIB
COSMOABC.COM - Aroma ketegangan antara kubu Amerika Serikat-Korea Selatan dengan kubu Rusia-Korea Utara nampaknya semakin tercium. Apalagi, sebuah kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat telah berlabuh di Korea Selatan pada Sabtu.
Tepatnya di tengah meningkatnya ketegangan setelah diumumkannya pakta perjanjian keamanan baru antara Korea Utara dan Rusia. Kapal perang USS Theodore Roosevelt memasuki pangkalan angkatan laut di Busan, 320 kilometer sebelah tenggara ibu kota Seoul, Sabtu pagi.
Kapal itu bergabung dengan kapal perusak USS Halsey yang dilengkapi Aegis dan USS Daniel Inouye, lapor Yonhap, mengutip Angkatan Laut Korea Selatan.
Baca Juga: Rusia Tarik Kapal Perangnya dari Kuba
Hal itu menandai kedatangan pertama kapal induk Amerika Serikat di Korea Selatan dalam tujuh bulan, sejak kunjungan USS Carl Vinson pada November lalu.
Kedatangan kapal Sabtu tersebut terjadi ketika ketiga negara yakni Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang diperkirakan akan mengadakan latihan multidomain trilateral pertama mereka bertajuk Freedom Edge pada akhir bulan ini, di tengah upaya bersama untuk meningkatkan kerja sama keamanan melawan ancaman Korea Utara.
Ketiga sekutu tersebut memutuskan untuk meluncurkan latihan tersebut dalam pembicaraan tiga arah yang diadakan di sela-sela konferensi keamanan Dialog Shangri-La awal bulan ini di Singapura.
Baca Juga: Rusia dan Korea Utara Sepakat Teken Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif
Pada Rabu (19/6), Korea Utara dan Rusia menandatangani perjanjian kemitraan baru setelah pertemuan puncak di Pyongyang antara para pemimpin kedua negara, dan berjanji untuk saling memberikan bantuan militer "tanpa penundaan" jika salah satu negara diserang oleh negara ketiga.
Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang telah menyetujui kerja sama keamanan yang erat melalui konsultasi yang “tepat waktu”, setelah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian keamanan baru minggu ini.
Menanggapi perjanjian keamanan baru yang disebut Korea Selatan sebagai ancaman, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul mengatakan bahwa negaranya bersama AS dan Jepang telah menyetujui kerja sama keamanan yang erat melalui konsultasi yang “tepat waktu.***