Film Ipar Adalah Maut Diprotes Penonton karena Tertulis untuk 13 Tahun: Padahal Banyak Adegan Dewasa
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 14 Juni 2024 17:45 WIB
COSMOABC.COM - Film Ipar Adalah Maut yang telah tayang di bioskop menuai protes dari penonton karena tertulis untuk usia 13 tahun ke atas. Padahal, film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu berkali-kali menampilkan adegan dewasa. Salah seorang penonton, yang biasa disebut Cindy melontarkan protes terhadap film tersebut. Dia menyampaikannya melalui pesan WA ke redaksi OrbitIndonesia, Jumat, 14 Juni 2024. Ipar adalah Maut adalah film drama Indonesia tahun 2024 berdasarkan cerita viral berjudul sama karya Elizasifaa. Film produksi MD Pictures ini dibintangi oleh Michelle Ziudith, Deva Mahenra, dan Davina Karamoy. Ipar adalah Maut tayang perdana di bioskop pada Kamis, 13 Juni 2024. Cindy mengaku menonton film itu di bioskop XXI The Park Sawangan Depok pada Kamis, Jam 13.45 siang, jam pertama tayang. “Satu ruangan full penuh terisi ibu-ibu berjilbab. Banyak juga yang membawa anak-anak kecil. Balita, TK, SD SMP. Karena mengira film tersebut aman untuk ditonton. Ternyata penuh adegan maksiat,” tutur Cindy. “Adegan Murni berhubungan seks. Berkali-kali. Gak cuma 1-2 kali. Di kamar mandi mandi, di kamar tidur tidur,” tulis Cindy. “Suara desahan, rintihan, lenguhan, erangan, penuh kenikmatan saat berhubungan seks pun diperdengarkan dengan jelas dan durasi cukup lama,” lanjutnya. “Gambar adegan-adegan berhubungan seks, gerakan-gerakannya, goyangannya juga ditampilkan dengan nyata. Adegan cewek telanjang saat mandi dan saat berhubungan seks,” tambahnya. Cindy berpendapat, film ini juga menjelek-jelekkan nama Islam. “Cewek berjilbab dengan cowok yang rajin ke masjid, bukan muhrim, berkali-kali berhubungan seks di hotel, di rumah,” tuturnya. Menurut Cindy, ini menggiring pendapat bahwa jilbab dan ibadah hanya sebagai kedok saja oleh orang-orang munafik itu. Apalagi tertulis itu diangkat dari kisah nyata. “Harusnya film tersebut untuk 21 tahun ke atas, yang ditonton oleh orang-orang yang sudah boleh menikah. Atau malah film tersebut harusnya gak boleh tayang saja,” tegasnya. Cindy membandingkan, film Vina didemo oleh ormas Islam. “Kok film yang lebih parah begini malah dibiarkan dan dibiarkan beredar bebas di masyarakat?” keluhnya. “Bahkan sejak hari pertama tayang mereka udah kasih promo, harga 45 ribu dapat 2 tiket film tersebut alias buy 1 get 1. Dijual murah bahkan gratis supaya banyak yang nonton. Untuk meraih rating penonton sebanyak mungkin,” ujarnya. Cindy menyarankan, jangan ramai-ramai nonton film tersebut. “Rugi dunia akhirat. Aku tahu karena baru kemarin aku kena jebakan batman. Ditulis untuk 13 tahun, kirain aman untuk ditonton. Ternyata supaya laku aja banyak yang nonton,” ungkapnya. “Apalagi pas libur anak sekolah. Banyak yang di bioskop bawa anak kecil juga. Miris lihatnya. Anak TK, SD, SMP disuguhi adegan penuh maksiat begitu. Lagian film tentang suami selingkuh dengan adik ipar kok untuk 13 tahun. Kan ngaco banget!” tegasnya.*** Sumber: Orbitindonesia.com