Seorang Wanita di Inggris Jadi Pendonor Rahim Pertama untuk Adiknya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 19 Agustus 2023 04:12 WIB
Cos - 19 Agustus 2023 Seorang wanita mendonorkan rahimnya untuk sang adik. Hal ini menjadi transplantasi rahim pertama yang dilakukan di Inggris. Setelah melahirkan dua anak, wanita berusia 40 tahun itu merasa keluarganya sudah lengkap. Dia telah memutuskan untuk memberikan rahimnya untuk adiknya yang berusia 34 tahun. Operasi tersebut dilakukan di Rumah Sakit Churchill di Oxford, Inggris, dan berlangsung selama sembilan jam. Menurut profesor Richard Smith, konsultan ahli bedah ginekologi di Imperial College Healthcare NHS Trust dan pemimpin klinis di badan amal Womb Transplant UK, pengalaman tersebut luar biasa dan merupakan kesuksesan besar. "Saya sangat bersyukur bahwa pendonor kami telah kembali normal setelah operasi besarnya. Selain itu, penerimanya telah menerima terapi imunosupresifnya dengan sangat baik, dan saya berharap dapat memiliki bayi," ungkap Dr. Richard kepada kantor berita PA. Ini adalah pencapaian besar, tambah Isabel Quiroga, ahli ginekolog yang ikut berpartisipasi dalam operasi tersebut. Dia berharap ke depannya, wanita yang menerima transplantasi rahim akan memiliki banyak anak. "Saya bahagia untuknya dan bangga dengan apa yang telah kami capai," ungkap Isabel. Wanita yang menerima rahim tersebut lahir dengan penyakit Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH), suatu kondisi langka yang mempengaruhi sekitar satu dari setiap 5.000 wanita. Pada MRKH, perempuan memiliki vagina yang belum berkembang dan rahim yang belum berkembang atau hilang. Tanda pertama dari kondisi tersebut adalah ketika seorang gadis remaja tidak mengalami menstruasi. Namun, indung telur mereka tetap utuh dan masih berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan hormon wanita, yang memungkinkan seseorang untuk hamil ketika mereka menjalani pengobatan kesuburan. Wanita tersebut telah menjalani dua putaran stimulasi kesuburan untuk menghasilkan sel telur sebelum membuat embrio melalui injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI). Akhir tahun ini, delapan embrio yang dirawat di Klinik Fertilitas Lister di pusat kota London telah mencapai tahap blastokista, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kemungkinan besar berhasil dalam in vitro fertilisasi. Mereka juga telah dibekukan. Prof Smith menyatakan bahwa rahim yang ditransplantasikan saat ini berfungsi sebagaimana mestinya dan upaya in vitro berjalan sesuai rencana. Transplantasi diperkirakan akan berlangsung paling lama lima tahun sebelum rahimnya diangkat. Seorang Wanita di Inggris Jadi Pendonor Rahim Pertama untuk Adiknya (Fa, Dtk, Cos)