BIS - 15 Agustus 2023 Bank Indonesia (BI) telah mengungkap penyebab atau"> BIS - 15 Agustus 2023 Bank Indonesia (BI) telah mengungkap penyebab atau"> BIS - 15 Agustus 2023 Bank Indonesia (BI) telah mengungkap penyebab atau"> COSMOABC.COM - cosmoabc.com
DECEMBER 9, 2022

BI mengungkap apa yang menyebabkan rupiah anjlok ke Rp 15.300 per dolar AS  

image
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer(bisniscom)

BIS - 15 Agustus 2023 Bank Indonesia (BI) telah mengungkap penyebab atau pelaku yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah di atas Rp 15.300 per dolar AS) pada sesi perdagangan hari ini, Senin (14 Agustus 2023). . Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 96 poin atau 0,63% di level Rp15.315 per dolar AS. Indeks Dolar AS juga melemah 0,02% atau 0,02% menjadi 102,82. Kepala Pengelolaan Mata Uang Bank Indonesia (BI), Susianto, mengatakan hampir semua mata uang Asia melemah terhadap dolar, tidak hanya rupiah. "Penyebab [pelemahan rupee] masih sentimen global, seperti berlanjutnya kebijakan hawkish The Fed, ekonomi China yang berada di bawah ekspektasi pasar," ujarnya di Bisnis, Senin (14 Agustus 2023). Lebih lanjut, Edi menyampaikan pernyataan co-founder Pacific Investment Management Co. (PIMCO) Bill Gross bahwa imbal hasil yang wajar pada Treasuries AS 10 tahun sebesar 4,5% juga membantu meningkatkan sentimen nilai tukar Asia. Saat ini, imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun saat ini berada di 4,09%. [caption id="attachment_18113" align="alignnone" width="300"] ilustrasi gambar(beritasatucom)[/caption] Pernyataan tersebut memperkuat ekspektasi bahwa pasar obligasi pemerintah akan menyaksikan bear market. Ia menambahkan, meski dolar AS naik perlahan, rupiah tembus Rp 15.300. . Perkembangan ini menyebabkan melemahnya sebagian besar mata uang Asia. Edi mengatakan banyak faktor yang menyebabkan rupiah melemah bersifat sementara. BI juga telah menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong kembali stabilitas rupiah. “BI pasti berpartisipasi di pasar domestik dan DNDF untuk memastikan keseimbangan penawaran dan permintaan yang baik serta menghindari fluktuasi nilai tukar yang tinggi,” jelasnya. Bank sentral mencatat, pada pekan kedua Agustus 2023, terjadi outflow Rp14,59 triliun, di antaranya Rp1,45 triliun ke pasar SBN dan Rp16,04 triliun outflow ke pasar SBN pasar saham. Secara total, per 10 Agustus 2023, BI mencatat arus masuk senilai Rp92,12 triliun di pasar SBN dan Rp22,74 triliun di pasar saham.  (Dil,bns,bis)

Berita Terkait