Pol - 10 Feb 2023 Haris Pertama, Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), membantah mendukung Musyawarah Nasional Golkar untuk mendorong Luhut Binsar Pandjaitan menjadi presiden. Haris menyebut tawaran dukungan KNPI kepada Munaslub tak lebih dari fitnah. "Selebaran yang beredar mendukung Partai Golkar Munaslub pada acara yang akan digelar pada Rakernas KNPI akhir Februari ini merupakan fitnah keji terhadap organisasi KNPI," kata Haris dalam keterangannya, Jumat (10/2). KNPI kesal karena dirampas. Haris mengatakan fitnah tersebut telah mencoreng nama baik KNPI. “Usaha para fitnah ini sangat tidak bertanggung jawab dan telah mencoreng nama baik organisasi KNPI. Dia merasakan gelagat upaya mengadu domba KNPI melawan Golkar lewat ajakan. “Jelas ini untuk mengadu domba KNPI dengan Pak Luhut Panjaitan dan menyeret KNPI ke dalam kegiatan politik yang kotor, karena KNPI dibangun sebagai rumah bersama bagi kader-kader muda dari semua partai dan golongan.”, tegasnya. Haris meminta pelaku fitnah dimintai pertanggungjawaban. Ia menegaskan telah bekerja keras membangun KNPI, sehingga tidak ingin organisasi tersebut dirugikan demi kepentingan segelintir orang. “Siapa pun yang melakukan fitnah ini harus dimintai pertanggungjawaban. Jangan merugikan hasil kepengurusan KNPI Kongres Federal dengan memanfaatkan kepentingan individu dan kelompok yang saya dan kawan-kawan bangun kejayaan KNPI dengan berbagai kesulitan,” pungkas Haris. Undangan telah dikirimkan untuk mendukung Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Presiden Golkar. Undangan yang dikirimkan melalui WhatsApp menguntungkan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan judul `Save Golkar KNPI Mendukung Munaslub Golkar'. Tertulis, agenda tersebut akan digelar mulai 24 hingga 27 Februari di Ancol, Jakarta. Presiden Golkar Airlangga Hartarto bersikap santai menanggapi pemberitaan tentang Munaslub. Karena KNPI bukanlah ormas yang mencoblos di partai berlambang pohon beringin itu. "Jadi ada berapa ormas di Golkar? KNPI itu ormas di Golkar? Ya kita punya," kata Airlangga di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (10/2).  (Ch, Mer, Pol)