DECEMBER 9, 2022
International

Alasan Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Ferdinand Marcos

image
Foto: Wapres Filipina Sara Duterte. (REUTERS)

COSMOABC.COM - Wakil Presiden (Wapres) Filipina Sara Duterte melontarkan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr. Sara berdalih menjadi target pembunuhan lebih dulu sehingga berniat melakukan serangan balik.

Dilansir dari detikNews, Minggu (24 November 2024), ancaman pembunuhan itu dilontarkan Sara dalam konferensi pers penuh sumpah serapah pada Jumat (22 November 2024) tengah malam. Dikutip dari Reuters dan AFP, Sara mengaku telah berbicara kepada salah satu personel tim keamanannya terkait situasi yang dialaminya.

Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte mengaku telah menginstruksikan personelnya untuk membunuh Marcos Jr dan istrinya. Sara bahkan memerintahkan membunuh ketua parlemen Filipina jika dirinya tewas dibunuh lebih dulu.

Baca Juga: Filipina Sebut RI Tak Minta Imbalan Terkait Pemulangan Veloso

"Saya telah berbicara dengan seseorang dalam tim keamanan saya. Saya mengatakan kepadanya, jika saya dibunuh, bunuhlah BBM (Bongbong Marcos atau Marcos Jr), (Ibu Negara) Liza Araneta, dan (ketua parlemen) Martin Romualdez. Ini tidak bercanda," ujar Sara.

Sara tidak menjelaskan lebih detail soal dugaan ancaman pembunuhan yang diterimanya. Namun ancaman itu mencuat saat perselisihan semakin sengit antara dua dinasti politik yang paling berkuasa di Filipina.

"Saya mengatakan, jika saya terbunuh, jangan berhenti sampai kamu membunuh mereka," tegas Sara.

Baca Juga: Peragaan Busana Tandai 75 Tahun Persahabatan Indonesia-Filipina

Sementara itu, Kantor Kepresidenan Filipina memberikan reaksi keras atas pernyataan Wapres Sara Duterte. Dilansir AFP dan Reuters, pernyataan Sara itu dianggap sebagai 'ancaman aktif' oleh Kantor Kepresidenan Filipina.

"Bertindak berdasarkan pernyataan Wakil Presiden yang jelas dan tegas bahwa dia telah mengontrak seorang pembunuh untuk membunuh Presiden jika dugaan rencana terhadap dirinya berhasil, Sekretaris Eksekutif telah merujuk ancaman aktif ini kepada Komando Keamanan Kepresidenan untuk segera mengambil tindakan yang tepat," demikian pernyataan Kantor Komunikasi Kepresidenan Filipina.

Tidak diketahui secara jelas soal tindakan seperti apa yang akan diambil terhadap Sara. Kantor Wapres Filipina sejauh ini belum menanggapi pernyataan terbaru dari kantor kepresidenan tersebut.

"Setiap ancaman terhadap nyawa Presiden harus selalu ditanggapi dengan serius, terlebih lagi ancaman ini diungkapkan secara jelas dan secara pasti di depan publik," imbuh pernyataan tersebut. ***

Sumber: Detikcom

Berita Terkait