Hamas Disebut Revisi Proposal Gencatan Senjata, Amerika Serikat Langsung Cari Solusi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 13 Juni 2024 18:25 WIB
COSMOABC.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, pada Rabu (12/6) menyebut Hamas telah mengusulkan revisi atau perubahan pada potensi kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Pihaknya pun langsung berupaya untuk mencapai kesepakatan. “Hamas telah mengusulkan banyak perubahan terhadap proposal yang telah dibahas. Beberapa perubahan bisa diterapkan, ada pula yang tidak,” kata Blinken dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha. Blinken menekankan komitmen Washington untuk mempersempit kesenjangan mencapai kesepakatan dengan para mediator yang mencakup Qatar dan Mesir. “Berdasarkan apa yang telah kami lihat dan apa yang telah saya diskusikan dengan perdana menteri dan rekan-rekan kami di Mesir, kami bertekad untuk mencoba menjembatani kesenjangan tersebut. Dan saya yakin kesenjangan tersebut dapat dijembatani,” ucapnya. Blinken dalam lawatannya yang kedelapan ke Timur Tengah dalam delapan bulan terakhir, menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza dengan mengatakan semakin lama hal tersebut berlangsung, semakin banyak orang yang akan menderita dan ini waktunya untuk menghentikan tawar-menawar dan memulai gencatan senjata. Namun, dia menambahkan bahwa Hamas tidak akan diizinkan untuk menentukan masa depan wilayah dan rakyatnya yang mengisyaratkan skenario pascaperang di wilayah Palestina di mana Israel telah membunuh lebih dari 37.000 warga Palestina sejak serangan 7 Oktober 2023. “Kami bertekad dan bersikeras agar Israel atau negara lain mematuhi hukum kemanusiaan internasional, hukum konflik bersenjata, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan tidak melakukan pelanggaran berat terhadap hak-hak tersebut,” tegasnya. Ia mengumumkan pula rencana untuk mengajukan proposal untuk elemen-elemen penting dari rencana sehari-hari, termasuk ide-ide konkret mengelola pemerintahan, keamanan, dan rekonstruksi di Gaza dalam beberapa minggu mendatang. “Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung mereka, terutama pada saat dibutuhkan,” ujar Blinken.***