Houthi Lakukan Pemberontakan dan Kecam Proyek Raksasa Arab Saudi Senilai Rp 7.650 T
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 18 Agustus 2023 13:53 WIB
COS - 18 Agustus 2023 Pemberontak Houthi Yaman mengancam akan menyerang proyek besar milik Arab Saudi yang disebut Neom. Diproyeksikan sebagai kota besar futuristik di Arab Saudi. Pemimpin tertinggi Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, mengeluarkan ancaman. Pidato Al-Houthi disiarkan oleh stasiun televisi Al-Masirah, yang dikelola oleh Houthi. Sebagaimana dilaporkan oleh The New Arab pada Selasa (15/8/2023), Al-Houthi mengecam koalisi pimpinan Saudi atas keterlibatannya dalam perang Yaman pada 2015. "Koalisi (Saudi) terus mengepung kami dan mengambil alih sebagian besar negara kami. Kami harus melihatnya sebagai keharusan yang dapat dicapai," katanya. Menurut catatan detikcom, Neom dibangun di area seluas 26.500 kilometer persegi. Menyulap daratan tandus di dekat Terusan Suez, yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aqaba. The Mirror Line akan menjadi gedung pencakar langit Neom yang panjangnya 120 kilometer, atau 75 mil, dan memiliki dua struktur kaca reflektif setinggi 490 meter. Jalan setapak akan menghubungkan kedua bangunan, dan kereta api cepat akan melintasi di bawahnya. Proyek tersebut diproyeksikan menelan biaya hingga 500 miliar dolar As, atau sekitar Rp7.650 triliun, menurut kurs saat ini Rp15.300. Diproyeksikan mampu menampung 5 juta orang, Mirror Line Arab Saudi dapat bergerak dari ujung bangunan ke ujung lainnya dalam waktu 20 menit. Sementara itu, Al-Houthi menuntut penghentian cepat tindakan kekerasan dan peluang perundingan yang positif. Dia menyatakan bahwa Saudi siap mengambil tindakan tegas jika tindakan agresifnya terus berlanjut. Kelompok hak asasi manusia menuduh koalisi yang dipimpin Saudi dan Houthi melakukan pelanggaran berat. Ratusan ribu orang melayang sebagai akibat dari pertempuran yang berlangsung selama bertahun-tahun. Selama bertahun-tahun, pertempuran ini telah membunuh ratusan ribu orang, menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Sampai saat ini, belum ada kesepakatan yang dicapai. (Fa, Dtk, Cos)