Kebudayaan Arab saat ini terbelakang baik secara ilmiah maupun demokratis. Sedangkan ilm"> Kebudayaan Arab saat ini terbelakang baik secara ilmiah maupun demokratis. Sedangkan ilm"> Kebudayaan Arab saat ini terbelakang baik secara ilmiah maupun demokratis. Sedangkan ilm"> COSMOABC.COM - cosmoabc.com
DECEMBER 9, 2022

Denny JA: Kebudayaan Arab saat ini tertinggal jauh dalam ilmu pengetahuan dan demokrasi 

image
Denny JA(detikcom)

COS - 17 Agustus 2023 Kebudayaan Arab saat ini terbelakang baik secara ilmiah maupun demokratis. Sedangkan ilmu pengetahuan dan demokrasi merupakan pilar negara modern. Hal itu diungkapkan Denny JA, Ketua Persatuan Penulis Indonesia Satupena, saat berdiskusi di Jakarta, Kamis, 2 Juni 2022 malam. Diskusi yang disajikan dalam bentuk webinar ini meninjau kembali karya dan pemikiran sang profesor. Dr Ahmad Syafii Maarif, ulama sekaligus mantan Ketua PP Muhammadiyah, meninggal dunia pada Jumat, 27 Mei 2022.  Denny mengutip data dari makalah Physics Today tahun 2007:Negara dengan populasi Muslim memiliki 9 ilmuwan, insinyur, dan teknisi per 1.000 penduduk. Ini adalah gambaran yang suram dibandingkan dengan rata-rata global, yaitu 41 ilmuwan per 1.000 orang, katanya. [caption id="attachment_18701" align="alignnone" width="300"] kota besar di arab saudi(haibundacom)[/caption]   Kemudian, dari 1.800 perguruan tinggi di negara-negara Muslim, hanya 312 yang memiliki pengajar atau sarjana yang menulis artikel di jurnal ilmiah. Di antara 50 universitas terbaik dengan para sarjana yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah, ada 26 di Turki, 9 di Iran, 3 di Malaysia, 3 di Mesir, dan 2 di Pakistan. Sedangkan Uganda, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, Kuwait, Yordania, dan Azerbaijan masing-masing memiliki satu. Denny menambahkan, dari 1,6 miliar umat Islam di dunia, hanya tiga ilmuwan dari negara-negara Muslim yang berhasil meraih Nobel Sains. Pertama, Abdus Salam meraih Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1979. Abdus Salam adalah anggota komunitas Ahmadiyah di Pakistan. Kedua, Ahmed Zewail dari Mesir memenangkan Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1999.  (Dil,dtk,cos)

Berita Terkait