Pasukan Khusus Dibunuh, Polisi Serbu Geng Narkoba Tewaskan 43 Orang
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 04 Agustus 2023 14:10 WIB
COS - 4 Agustus 2023 Sekitar 43 orang tewas dalam penggerebekan polisi terhadap kartel narkoba di berbagai wilayah Brasil. Penggerebekan selama seminggu ini sebagai tanggapan atas pembunuhan anggota pasukan polisi khusus. Pada hari Rabu, pasukan polisi menyerbu favela, lingkungan kelas pekerja, dan melepaskan tembakan saat ketegangan meningkat. Menteri Kehakiman Brasil Flavio Dino mengkritik tanggapan polisi, menyebutnya tidak proporsional dengan kejahatan yang dilakukan oleh mereka yang menjadi sasaran. Pada hari Rabu, lebih dari 3.000 anak tidak dapat bersekolah di Rio de Janeiro setelah terpaksa ditutup karena aktivitas polisi. Sebuah penggerebekan di sana, di clusterfavela, mengakibatkan kematian sedikitnya 10 orang. Sebelumnya, 14 orang tewas dalam bentrokan selama lima hari penggerebekan polisi di negara bagian São Paulo, yang dikenal sebagai Operation Shield. Di negara bagian timur laut Bahia, para pejabat mengatakan 19 orang tewas sejak kampanye Jumat lalu. [caption id="attachment_16740" align="alignnone" width="300"] aku hantam polisi dan geng narkoba(tempoco)[/caption] Sebanyak 58 orang telah ditangkap selama operasi di negara bagian São Paulo, yang dimulai setelah seorang petugas polisi pasukan khusus tewas Kamis lalu di kota pesisir Guarujá. Media lokal melaporkan bahwa petugas menyita 385 kilogram narkoba, serta senjata. Namun, Instituto Marielle Franco, sebuah LSM yang dinamai politisi Marielle Franco, yang dibunuh pada tahun 2018, secara terbuka mengkritik peristiwa terbaru tersebut. [caption id="attachment_16741" align="alignnone" width="300"] aku tembak polisi dan geng narkoba(pikiranrakyatcom)[/caption] "Pembantaian itu berulang," katanya dalam keterangan yang dikutip The Mirror, Kamis (8/3/2023). Franco adalah penasihat blak-blakan yang mengkritik penggerebekan polisi yang sering mematikan di daerah kumuh atau kumuh padat penduduk. Taliria Petrone, anggota legislatif negara bagian Rio de Janeiro, juga mengutuk operasi polisi tersebut. “Tidak ada penjelasan negara terus membuat kehidupan di perkampungan kumuh seperti ini,” katanya. Namun, polisi mengatakan operasi itu diluncurkan setelah intelijen menyarankan pertemuan para pemimpin kartel narkoba akan dilakukan. Menurut polisi, Rio de Janeiro adalah salah satu negara bagian paling kejam di Brasil. (Dil,sdo,cos)