Pemilihan PM Thailand Buntu, Partai Pemenang Pemilu Ditendang Koalisi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 03 Agustus 2023 14:44 WIB
COS - 3 Agustus 2023 Partai Progresif (MFP), partai pemuda yang memenangkan pemilihan umum Thailand pada Mei, dicoret dari koalisi partai pada Rabu (8 Februari) dua hari sebelum pemungutan suara perdana menteri ketiga parlemen. Salah satu dari delapan partai koalisi MFP, Pheu Thai, membenarkan bahwa partai Pita telah dikeluarkan dari koalisi. Pemimpin Pheu Thai Chonlanan Srikaew mengatakan keputusan itu dibuat setelah negosiasi berminggu-minggu. "Pembentukan pemerintahan baru tidak akan melibatkan MFP. Pheu Thai akan bekerja untuk mendapatkan suara yang cukup, MFP akan menjadi oposisi dan kami akan bekerja sama dalam arah baru yang lebih bermanfaat bagi rakyat," kata Chonlanan kepada wartawan. wartawan. di Bangkok. Pemungutan suara pemilihan Perdana Menteri kembali digelar untuk ketiga kalinya setelah calon tunggal Perdana Menteri dari MFP, Pita Limjaroenrat, gagal memperoleh jumlah suara minimum untuk membentuk pemerintahan baru. Lulusan Universitas Harvard berusia 42 tahun itu telah digagalkan oleh Senat dalam dua pemilihan Perdana Menteri terakhir. Pita tidak bisa lagi melapor kepada Perdana Menteri. Sebagai informasi, mayoritas anggota Senat yang dipilih junta dengan tegas menolak visi misi kampanye Pita terkait reformasi hukum penodaan agama. Seperti dikutip AFP, dalam kondisi tersebut, Pheu Thai juga akan menunjuk Srettha Thavisin, grup real estate, sebagai Perdana Menteri dalam pemungutan suara ketiga pada Jumat (8 April). Menurut konstitusi, calon perdana menteri harus memenangkan suara mayoritas dari kedua majelis parlemen, majelis rendah dan majelis tinggi, untuk menjadi perdana menteri. Sedangkan majelis rendah beranggotakan 500 orang dan Senat beranggotakan 250 orang senator yang selama ini dipilih oleh pemerintah yang berkuasa, yakni junta. (Dil,cnn,cos)