COS - 2 Agustus 2023 Pada 10 Juli 2023, tiga retakan muncul di kaki gunung di Islandia, memuntahkan lahar dan gas ke udara. Dua retakan ditutup dalam semalam, namun retakan tersebut akhirnya berubah menjadi kawah selebar 30 meter. Seperti dikutip IFL Science, di beberapa kalangan ilmiah, ia dijuluki sebagai gunung berapi terbaru di Bumi. RúV, layanan siaran nasional Islandia, juga menyelenggarakan streaming langsung di saluran YouTube-nya sehingga pemirsa dapat menyaksikan gunung berapi "anak" itu sendiri. [caption id="attachment_16346" align="alignnone" width="300"] gunung berapi baru (detikcom)[/caption] Litli-Hútur, tempat gunung berapi baru terbentuk, merupakan bagian dari wilayah vulkanik Fagradalsfjall. Meski sempat terbengkalai selama 800 tahun, namun pernah terjadi aktivitas erupsi di kawasan tersebut pada Maret 2021 dan kembali terjadi pada Agustus 2022. Letusan terbaru terjadi setelah ribuan tahun gempa di hari-hari sebelumnya. Iceland Monitor melaporkan pada 25 Juli bahwa aliran lahar di Litli-Hútur kini telah menggantikan aliran lahar dari Agustus lalu, mencapai volume 12,4 juta meter kubik. Badan Antariksa Eropa ESA juga merilis gambar luar biasa yang diambil oleh satelit Copernicus Sentinel-2, menunjukkan lava dan gumpalan asap sehari setelah letusan dimulai. [caption id="attachment_16347" align="alignnone" width="300"] Gunung berapi baru(detikcom)[/caption] Litli-Hútur hanya berjarak 30,6 km barat daya Reykjavik. Massa gas beracun yang menumpuk tak lama setelah letusan membatasi akses ke lokasi, dan lahar yang keluar pada malam pertama membakar tanah yang gersang dan berlumut.  Petugas pemadam kebakaran mengendalikannya dan mulai 17 Juli, berdasarkan penilaian kondisi harian, kawasan tersebut terbuka untuk wisatawan. Pejalan kaki atau pengendara sepeda sejauh 9 km ke observatorium akan mendapatkan pemandangan dari dekat tontonan geologis yang menakjubkan ini. Tanah kami mungkin masih mengandung beberapa kejutan. Pada tahun 2021, ketika daerah tersebut meletus, retakan baru terbentuk beberapa minggu kemudian, sehingga para ahli memantau daerah tersebut dengan sangat cermat.  [caption id="attachment_16348" align="alignnone" width="300"] gunung berapi baru (detikcom)[/caption] Dalam sebuah pernyataan, otoritas Islandia memperingatkan pengunjung tentang sifat aliran lahar yang berbahaya dan tidak dapat diprediksi. "Sulit untuk mengatakan dengan pasti berapa lama letusan bisa bertahan. Kawah terus membesar," kata mahasiswa doktoral Laura Wainman, yang mempelajari gunung berapi. "Ada batas seberapa tinggi kawah sebelum menjadi tidak stabil, jadi saya pikir jika aktivitas tetap tinggi, kita bisa melihat kejadian lain di mana sebagian dinding kawah bisa runtuh," tambahnya.   (Dil,dtk,cos)