COS - 31 Juli 2023 Korban tewas akibat ledakan di gudang kembang api di "> COS - 31 Juli 2023 Korban tewas akibat ledakan di gudang kembang api di "> COS - 31 Juli 2023 Korban tewas akibat ledakan di gudang kembang api di "> COSMOABC.COM - cosmoabc.com
DECEMBER 9, 2022

Korban tewas akibat ledakan di gudang kembang api di Thailand bertambah menjadi 12 orang

image
Penampakan Gudang Kembang Api di Thailand yang Porak-poranda Usai Ledakan(detikcom)

COS - 31 Juli 2023 Korban tewas akibat ledakan di gudang kembang api di Thailand telah meningkat. Di Thailand, 12 orang tewas dan lebih dari 100 luka-luka. Ledakan petasan memicu kebakaran di sebuah gudang informal di Pasar Muno di distrik Sungai Kolok di provinsi Narathiwat selatan, yang berbatasan dengan Malaysia, pada hari Sabtu. "Ada 10 orang tewas dan jenazah dua orang tak dikenal telah dikirim untuk tes DNA," kata Gubernur Narathiwat Sanan Phongaksorn. Dia mengatakan total 121 orang terluka, dua serius, dan 111 dipulangkan dari rumah sakit. "Tapi seharusnya tidak ada lagi kematian," katanya. [caption id="attachment_15835" align="alignnone" width="300"] gudang kembang apiu yang meledak (risu24com)[/caption] Ledakan yang berdampak pada 365 orang itu merusak lebih dari 200 rumah di sekitar gudang. "Sekitar 19 orang masih tinggal di penampungan karena beberapa keluarga telah pindah untuk tinggal bersama kerabatnya," kata Sanan. Sementara itu, polisi sedang menyelidiki penyebab kejadian tersebut. Dia mengatakan laporan awal menunjukkan ada cacat pengelasan di kamp tersebut.  Sebelumnya, ledakan besar terjadi di gudang kembang api di Thailand, menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 100 orang. Seorang pejabat setempat mengatakan ledakan itu juga meratakan dan merusak rumah-rumah di dekatnya. Ledakan di kota Sungai Kolok di provinsi Narathiwat selatan diyakini disebabkan oleh pengelasan selama pekerjaan konstruksi di gedung tersebut. “Gudang kembang api di Sungai Kolok meledak tadi siang. Korban terbaru sembilan tewas dan 115 luka-luka," kata Gubernur Narathiwat Sanan Pongaksorn kepada AFP.   (Dil,dtk,cos)

Berita Terkait