COS - 25 Juli 2023 Partai oposisi Spanyol Partai Populer (PP) memenangkan pemilihan umum pada Minggu (23 Juli). Namun, partai sayap kanan tidak berhasil mengamankan mayoritas di parlemen. PP dan PSOE, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, masing-masing memperoleh 33,1% suara berbanding 31,7%. PP di bawah Alberto Nunez Feijoo memenangkan 136 dari 350 kursi di majelis rendah. Pada saat yang sama, Partai Sosialis meraih 122 kursi. Partai-partai itu kini berusaha membentuk pemerintahan koalisi PP saat ini membutuhkan dukungan dari beberapa partai muda untuk mengamankan 176 kursi mayoritas pemerintah, sehingga pembicaraan koalisi dan perselisihan politik mungkin akan terjadi selama berminggu-minggu. Partai sayap kanan Vox, yang mengusulkan koalisi dengan PP, diperkirakan akan meraih 33 kursi. Namun, PP dan Vox memiliki mayoritas tujuh kursi, meski totalnya 169 kursi. Jika bermitra dengan pihak ketiga, itu akan menjadi partai sayap kanan pertama yang berkuasa di Spanyol sejak berakhirnya kediktatoran Francisco Franco pada 1970-an. Sumar, koalisi sayap kiri yang menyatukan 15 partai kecil sayap kiri dan mendukung PSOE, meraih 31 kursi, menyisakan koalisi mereka dengan hanya 153 kursi. Partai-partai lainnya sebagian besar bersifat regional. Dua partai pro-kemerdekaan di Catalonia, yang sebelumnya memilih pemerintahan Sanchez, kehilangan kursi tetapi masih bisa bertindak sebagai "raja" jika Sanchez bertahan sebagai perdana menteri. Sanchez dan Feijoo sama-sama menang Pemimpin PP itu mengatakan kepada para pendukungnya di Madrid pada Minggu malam (23 Juli) bahwa partainya kini sedang berusaha membentuk koalisi pemerintah. "Sebagai calon dari partai dengan kursi terbanyak, saya menganggap tugas saya untuk mencoba membentuk pemerintahan," kata Feijoo. Dia menuntut agar "tidak ada yang menyerah pada godaan untuk mencegah pembentukan pemerintahan baru", menambahkan bahwa Spanyol tidak membutuhkan ketidakpastian. Di sisi lain, Sanchez juga merayakan hasil pemilu dari balkon markas partai pada Minggu malam (23 Juli), ketika Sosialis memenangkan lebih banyak kursi dan porsi suara yang lebih besar daripada pemilu 2019. Dia memberi tahu para pendukungnya bahwa prediksi kemenangan ekstrim kanan dari blok konservatif telah gagal. "Komplotan pandangan yang membatasi yang mengusulkan untuk membatalkan semua kemajuan yang telah kita buat selama empat tahun terakhir telah gagal," katanya kepada para pendukungnya. "Blok regresif Partai Rakyat dan Vox telah dikalahkan," katanya. "Ada lebih banyak orang yang menginginkan Spanyol bangkit daripada mereka yang ingin mundur," tambah Sánchez. Mengapa Spanyol mengadakan pemilu lebih awal? Sanchez menyerukan pemilihan baru lebih awal setelah sayap kiri mengalami kekalahan telak dalam pemilihan lokal Mei lalu. Pemilihan parlemen sebenarnya dijadwalkan pada bulan Desember. Namun upayanya untuk mengalahkan lawannya kini tampaknya menjadi bumerang.  [caption id="attachment_15004" align="alignnone" width="300"] Partai Oposisi Spanyol Raih Suara Terbanyak di Pemilihan Umum Tapi Gagal Capai Mayoritas Suara di Parlemen (sinarharapanco)[/caption] Pemilihan ini berlangsung hanya tiga minggu setelah Spanyol mengambil alih jabatan presiden bergilir Uni Eropa. Kemenangan PP merupakan pukulan baru bagi kaum kiri Eropa, yang mengikuti tren serupa di negara-negara UE lainnya - Swedia, Finlandia, dan Italia. Pemilihan juga berlangsung di tengah musim panas, ketika banyak pemilih mungkin tidak berada di TPS biasanya karena hari libur umum dan gelombang panas selama sebulan. Jumlah pemilih adalah 70,4 persen. 2,47 juta dari 37,5 juta pemilih terdaftar memberikan suara melalui surat sebelum pemungutan suara dibuka. Angka ini merupakan rekor baru. Sebuah pesta kecil siap untuk kemenangan yang menentukan Jajak pendapat sebelum pemilihan memperkirakan mayoritas yang lebih besar untuk PP, tetapi partai tersebut membutuhkan dukungan dari Vox untuk membentuk pemerintahan. Nunez Feijo sekarang harus bernegosiasi dengan partai-partai yang jauh lebih kecil untuk mencapai target 176 kursi. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh El Mundo pada hari Jumat, Feijoo menjelaskan bahwa seorang kandidat tidak dapat mengungkapkan aliansinya dua hari sebelum pemilihan. Dia menambahkan bahwa pemerintah yang bekerja dengan Vox "tidak ideal". Namun, PP dan Vox bergabung untuk mengendalikan banyak kota besar dan kecil setelah pemilihan lokal pada bulan Mei. Dukungan untuk Vox, yang mengadvokasi anti-Islam dan anti-feminis, menurun. Pada pemilu sebelumnya pada November 2019, Vox meraih 52 kursi. Namun, pada pemilu Minggu (23/7), kursi partai sayap kanan turun menjadi 33 kursi.   (Dil,dtk,cos)