Ribuan Orang Tewas, Filipina: Penyelidikan Atas Perang Narkoba Duterte Bakal Adil
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 21 Juli 2023 08:45 WIB
COS - 21 Juli 2023 Filipina menegaskan, penyelidikan atas kasus pembunuhan selama masa perang melawan narkoba yang dijalankan mantan Presiden Rodrigo Duterte tidak akan memihak. Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah upaya untuk memblokir penyelidikan yang dilakukan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) ditolak. Menghadapi kecaman dari keluarga korban dan kelompok hak asasi manusia karena kurangnya akuntabilitas, Departemen Kehakiman Filipina (DOJ) mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan memastikan penyelidikan yang adil dan objektif atas dugaan pelanggaran atau pelanggaran hak asasi manusia. Menurut data yang dirilis oleh kelompok hak asasi manusia, ribuan orang tewas dalam operasi anti narkoba yang berakhir dengan penembakan selama masa jabatan Duterte. Polisi secara resmi mengakui bahwa sekitar 6.200 orang tewas dan membantah tuduhan eksekusi sistematis dan menutup-nutupi. "Kami memahami pentingnya menyediakan platform bagi para korban untuk didengar, dan kami meyakinkan semua orang bahwa suara mereka akan didengarkan dan ditanggapi dengan serius," kata DOJ dalam sebuah pernyataan. DOJ menambahkan, "Tujuan kami adalah untuk memberikan keadilan dan pertanggungjawaban sambil menegakkan supremasi hukum." Pada hari Selasa, hakim banding ICC menolak upaya Filipina untuk memblokir penyelidikan atas ribuan pembunuhan di negara itu dalam perang melawan narkoba, dengan mengatakan mereka tidak percaya Manila akan melakukan penyelidikan yang relevan. ICC adalah pengadilan upaya terakhir untuk mengadili individu atas kejahatan ketika suatu negara tidak mau atau tidak mampu melakukannya. DOJ menjaga sistem hukum negara berjalan lancar dan mendorong mereka yang memiliki bukti dan saksi untuk hadir. Di antara mereka yang terbunuh dalam perang melawan narkoba adalah siswa sekolah menengah Kian delos Santos, yang kematiannya pada tahun 2017 menjadi hukuman pertama seorang petugas polisi dalam perang melawan narkoba, seperti yang disoroti dalam sebuah laporan oleh mantan jaksa ICC. Pada tahun 2021, Filipina meninjau kembali kasus perang narkoba dan mengungkap penipuan dalam lusinan operasi polisi yang mematikan, menandai pengakuan langka bahwa penyalahgunaan mungkin telah terjadi di negara tersebut. (Fa, Ktn, Cos)