COS - 20 Juli 2023 Presidensi Afrika Selatan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS karena kesepakatan bersama. Sebagai gantinya, Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negerinya Sergei Lavrov. Meski Putin tidak hadir, para pemimpin Brasil, India, Cina, dan Afrika Selatan disebut akan menghadiri KTT tersebut. Pada bulan Maret, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memerintahkan penangkapan Putin, yang dituduh melakukan kejahatan perang, salah satunya adalah deportasi ilegal anak-anak Ukraina. Sebagian besar negara anggota ICC telah setuju untuk menangkap orang Rusia nomor satu jika ditemukan di negara mereka. Ukraina juga mendukungnya dan mengatakan Putin pantas dihukum. Seperti dikutip Reuters, Afrika Selatan, yang menjadi tuan rumah KTT BRICS, menghadapi dilema sebagai anggota ICC. Secara teori, Afrika Selatan harus menangkap Putin karena dicurigai melakukan kejahatan perang jika dia hadir.  Di sisi lain, Afrika Selatan harus menyambut Kremlin sebagai anggota utama forum internasional bersama dengan Brasil, India, dan China. BRICS sendiri merupakan forum kerja sama ekonomi yang dinamai berdasarkan singkatan dari lima negara anggota: Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Selain itu, Afrika Selatan sejauh ini berhasil tetap netral terhadap Rusia. Pretoria telah menolak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan belum mengeluarkan pernyataan mengenai posisinya atas permintaan penangkapan Putin.   Pada bulan Juni, Afrika Selatan bahkan memberikan kekebalan diplomatik kepada pejabat yang menghadiri pertemuan menteri luar negeri BRICS serta pertemuan puncak kepala negara aliansi yang akan diadakan pada bulan Agustus. Beberapa orang melihat langkah itu sebagai persiapan Pretoria untuk pembelaan hukum atas kunjungan Putin. Namun, Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan membantah bahwa pemberian kekebalan tidak akan membatalkan mandat ICC.   (Fa, Cnn, Cos)