Penyaluran kredit UMKM BNI bertumbuh dari 18,9 persen menjadi Rp 118 triliun
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 20 Juli 2023 14:34 WIB
COS - 20 Juli 2023 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau yang dikenal dengan BNI mencatat penyaluran tarif usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sejak awal tahun hingga Kamis (20/07), yakni sebesar H. year-to-date (ytd) meningkat 18,9 persen year-on-year (joy) dengan total Rp 118 triliun. Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo di Jakarta, Kamis, mengatakan perseroan berhasil menjaga proporsi kredit bermasalah (NPL) di segmen UMKM di bawah 3 persen. Dia menjelaskan, keberhasilan tersebut terutama karena adanya akuisisi debitur baru, peningkatan pembiayaan serta manajemen perbaikan dan penagihan yang efektif. “Hal ini karena kondisi ekonomi yang membaik serta upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong transformasi BNI dan menerapkan prinsip kehati-hatian perbankan,” kata Okki. Okki melanjutkan, Perseroan terus memperkuat strategi value chain, berkolaborasi dengan berbagai pihak dan membangun ekosistem digital untuk memudahkan penyaluran pendanaan, yaitu. H. Pembayaran sebagian untuk mendorong UMKM. “Kami berusaha agar pendanaan yang kami berikan dapat mendorong UMKM untuk naik pangkat dan melompat lebih tinggi untuk memasuki pasar internasional,” kata Okki. Selain itu, kata dia, perseroan juga memprioritaskan target RPIM sebesar 30 persen pada 2024. “Kami secara aktif mendukung program Bank Indonesia (BI) dalam upaya mencapai tujuan (RPIM) ini,” ujar Okki. Perusahaan Himpunan Bank Negara (Himbara) itu melaporkan laba bersih Rp 5,2 triliun pada kuartal I 2023, naik 31,8 persen (year-on-year) dari Rp 3,96 triliun pada periode yang sama 2022. Perseroan mencatatkan pembiayaan pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,4 persen (y/y) menjadi Rp 743,7 triliun pada kuartal I 2023. Berkat basis simpanan yang sehat, terutama didukung oleh CASA, BNI mampu mempertahankan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) yang stabil sebesar 85,4 persen. Penyaluran kredit UMKM BNI bertumbuh dari 18,9 persen menjadi Rp 118 triliun (anr, bac ,cos)