COS - 10 Juli 2023 Pihak berwenang Nigeria mengatakan pemerintah mengaktifkan rencana tanggap nasional tahunan terhadap banjir, yang terkait dengan perubahan iklim. Banyak negara bagian telah memasang tanda peringatan. Badan Penanggulangan Bencana Nasional Nigeria mengatakan banjir tahun lalu menewaskan 600 orang. Bala bantuan sedang bersiap untuk menghadapi banjir yang berpotensi berbahaya. Juru bicara badan penanggulangan bencana Nasional Nigeria, Manzo Yehezkiel, mengatakan badan penanggulangan bencana telah meminta angkatan udara untuk membantu dan mengaktifkan kantor cabangnya untuk merespon dengan cepat banjir di seluruh negeri. "Saat ini prospek (banjir) masih sangat suram, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kesadaran dan mengajak berbagai lembaga untuk bersiap menghadapinya," kata Ezekiel, Kamis (6/7/2023).   Setiap tahun, Nigeria mengalami banjir yang mematikan, seringkali akibat mengabaikan pedoman penilaian dampak lingkungan dan infrastruktur yang buruk. Meskipun curah hujan dan limpasan air yang tidak biasa dari bendungan Kamerun, banjir tahun lalu mencapai rekor tertinggi, menghancurkan lebih dari 340.000 hektar lahan di 33 dari 36 negara bagian Nigeria. Badan Meteorologi Nigeria mengatakan lebih sedikit curah hujan tahun ini. Namun kondisi cuaca ekstrem yang dikombinasikan dengan aktivitas manusia seperti membangun saluran air telah menyebabkan banjir di beberapa negara bagian.  "Akibat perubahan iklim, kami melihat peristiwa cuaca ekstrem seperti curah hujan (dan) panas yang tidak biasa, perubahan iklim memainkan peran," kata kepala unit prakiraan cuaca Badan Meteorologi Nigeria Ibrahim Wasiu. Menurut peringatan dari Kementerian Lingkungan Federal, 14 negara bagian akan mendapat peringatan banjir dalam beberapa hari mendatang. Kementerian meminta negara bagian untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari hilangnya nyawa. Beberapa negara bagian terkena dampak banjir tahun ini, termasuk ibu kota Abuja. Dimana hujan deras menyebabkan banjir yang menenggelamkan beberapa rumah dan memblokir jalan. Pihak berwenang terpaksa menandai ratusan rumah yang akan dibongkar.  "Hal yang paling penting adalah menempatkan masyarakat di tempat yang aman, fokus kami adalah untuk melihat sebanyak mungkin orang agar tidak terdampak banjir," kata Ezekiel. (Fa, Rpb, Cos)