Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Moeldoko KSP: Kalau Tentara Ngawur, Muncul Korban Repot
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 04 Juli 2023 16:37 WIB
Cos - 04 Juli 2023 Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada desakan dari pemerintah Selandia Baru agar proses pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens tidak menimbulkan korban. Saat ini Philips Max Mehrtens masih disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Menurut Moeldoko, saat ini TNI dan Polri sudah melakukan soft approach dan hard approach dalam usaha pembebasan tersebut. Tujuannya, kata Moeldoko, agar tidak ada korban jiwa dari pihak yang disandera. "Jadi kami juga akan melihat dinamika lapangannya, kalau tentara nanti ngawur memunculkan korban, kan repot juga. Harus dikalkulasi dengan sebaik-baiknya, tidak boleh ada tindakan-tindakan yang gegabah," kata Moeldoko. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal nasib Philips Max Mehrtens. Aparat TNI-Polri sudah beberapa kali melakukan operasi pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut, namun sampai sekarang belum membuahkan hasil. "Kami akan terus berusaha, bernegosiasi. Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana, tetapi tidak bisa saya buka di sini," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 3 Juli 2023. Kepolisian Daerah Papua (Polda Papua) mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya menuntut uang tebusan Rp 5 miliar untuk pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens. Polisi menyebut, permintaan itu dilakukan KKB pada awal fase penyanderaan. "Saat di awal penyanderaan minta tebusan Rp 5 M," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny, pada Jumat, 30 Juni 2023. Benny mengatakan polisi sangat ingin memenuhi permintaan tersebut. Uang tebusan diharapkan disiapkan dengan menggunakan anggaran Pemda Papua. Namun, beberapa waktu kemudian, KKB menutup kontak dengan aparat Indonesia. "Tidak pernah ada komunikasi hingga sekarang dari pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya," kata dia. Philips Max Mehrtens disandera OPM sejak 7 Februari 2023. Saat itu, pesawat yang diterbangkannya, Porter Pilatus Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368, hilang kontak setelah mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pegunungan, 7 Februari lalu. Belakangan diketahui, pesawat itu diserang dan dibakar oleh OPM pimpinan Egianus Kogoya. Pesawat yang dipiloti Philips membawa 5 penumpang dan lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, menuju Bandara Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Lima penumpang yang dibebaskan oleh Philips kemudian dibebaskan oleh OPM. OPM mengirimkan ancaman kepada Philips Max Mehrtens dalam pesan video pada Jumat, 27 Mei 2023. Dalam video tersebut, terlihat Philips dikawal oleh Egianus Kogoya dan anak buahnya. Video disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom. “Militer Papua kasih dua bulan lagi untuk semua negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka. Kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya,” kata Philips dalam video. Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Moeldoko KSP: Kalau Tentara Ngawur, Muncul Korban Repot (Fa, Tmp, Cos)