Usai Ditolak Warga Kini Gibran Meminta Pengurus Bereskan Dalam Perizinan Gereja
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 20 Juni 2023 09:11 WIB
Cos - 20 Juni 2023 Usai Ditolak Warga Kini Gibran Meminta Pengurus Bereskan Dalam Perizinan Gereja Solo, CNN Indonesia - Sejumlah warga Desa Banyu Anyar, Kecamatan Banjarsar, Solo, memprotes dugaan kebaktian yang digelar di rumah kosong di kawasan mereka. Mereka mengibarkan bendera dengan ketidaksetujuan karena mereka pikir itu akan menjadi gereja. Wali Kota Tunggal Gibran Rakabuming Raka mengatakan dirinya mengunjungi lokasi tersebut pada Senin pagi (19/6). Ia mengatur agar pemerintah kota Solo (Pemkot) segera menyelesaikan masalah tersebut. "Aku hanya bodoh. Bariki belum siap (saya baru datang dari sana. Setelah itu saya akan berhenti), ujarnya usai menghadiri acara peringatan Persatuan Gerakan PKK di Balai Tawang Arum Balai Kota Solo, Senin siang. Usai kunjungan, Gibran mengatakan spanduk penolakan sudah dicopot. Di sisi lain, kata dia, gereja belum mendapatkan izin yang dibutuhkan untuk membangun mushola. “Setelah dicek, persetujuannya tidak lengkap. Saya sarankan untuk mengisi izin dulu," kata Gibran. Dia memastikan Pemkot Solo akan melindungi hak beribadah bagi seluruh warganya. Namun, dia meminta pihak gereja mengurus izin terlebih dahulu. “Kami menjamin kebebasan beragama untuk semua agama. Namun, saya tegaskan lagi: lengkapi perizinannya," kata putra sulung Presiden RI Joko Widodo itu. Dalam pertemuan terpisah, Beni Supartono, Camat Banjarsar, mengatakan, adegan penolakan diawali dengan pawai pemuda setempat menyambut bulan Dzulhijjah. Di tengah pawai, tak disangka beberapa warga memasang dua spanduk di kampung RW 07 dan RW 8 Banyu Anyar.“Dipasang di rumah kosong. Yang satu di lahan kosong," katanya. [caption id="attachment_12054" align="aligncenter" width="400"] Potret Gibran Desa Banyu Anyar memprotes dugaan kebaktian yang digelar di rumah kosong di kawasan mereka (Cnn)[/caption] Ia memastikan pihaknya akan mendukung pendirian tempat ibadah di tempat tersebut. Dia hanya memperingatkan bahwa kondisi harus dipenuhi. “Ini proses yang berkelanjutan. Yang penting secara formal dan material harus diselesaikan,” kata Beni. “Apa persyaratan formal menurut aturan untuk pembangunan tempat ibadah? Kemudian juga secara material, lingkungan dan kemudian warga sekitar harus dijelaskan," lanjutnya. Menurut beberapa sumber, bangunan yang akan disulap menjadi gereja itu tidak akan digunakan untuk ibadah. Rumah kosong itu hanya digunakan untuk rapat panitia dan sekolah minggu. Informasi ini disetujui oleh Pastor Eko Prasetyo GKJ Nusukan Solo. Ia mengatakan, kejadian kemarin akibat salah paham, namun mengaku ada rencana pembangunan gereja di lokasi tersebut. “Ada rencana pembangunan. Tapi tidak (untuk kebaktian) katanya usai bertemu dengan Gibran di Balai Kota Solo. (hati/anak) Usai Ditolak Warga Kini Gibran Meminta Pengurus Bereskan Dalam Perizinan Gereja (Dyp, Cnn, Cos)