Karyawan Dipangkas hingga 3.400 Orang, Bos Garuda Sebut Tidak Lewat PHK
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 14 Juni 2023 05:33 WIB
COS - 14 Juni 2023 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan efisiensi karyawan sejak 2019. Pemicunya lantaran bisnis maskapai mengalami penurunan tajam saat terjadi pandemi COVID-19. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan di tahun 2022 sisa karyawan Garuda sekitar 4.459 orang, sementara di tahun 2019 ada 7.878 orang. Bila dihitung artinya ada 3.419 orang karyawan yang berkurang di maskapai pelat merah tersebut. "Di akhir 2019, jumlah pegawai kita 7.878, dan di 2022 tinggal 4.459 pegawai," jelas Irfan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (13/6/2023). Meski ada pemotongan pegawai, Irfan menegaskan, pihaknya sama sekali tidak melakukan PHK. Pengurangan dicapai dengan menawarkan pensiun dini kepada karyawan yang keluar. Ia juga mengklaim kebijakan pemberdayaan karyawan perusahaan tidak pernah menimbulkan keresahan di kalangan karyawan. "Dari 2020 ketika pandemi berlangsung kita lakukan pengurangan drastis terhadap karyawan namun tak ada satupun yang di-PHK. Kita lakukan adalah penawaran pensiun dini dan penghentian karyawan kontrak," beber Irfan. "Tidak ada gejolak dan semua menerima secara sukarela," tegasnya. Selain mengurangi personel di penerbang. Menurut dia, investasi pilot besar dan kebutuhan pilot dalam waktu dekat akan meningkat ketika bisnis penerbangan membaik. Irfan menambahkan, masih ada waktu untuk menunda antara perusahaan dengan pilot yang berhak mendapatkan hak pensiun dini. "Penawaran pensiun dini ini sifatnya sukarela. Memang tak dapat dipungkiri pilot paling sedikit ambil fasilitas pensiun dini. Kami tahan-tahanan memang karena pilot ini investasinya besar, dan ke depan kebutuhan pilot tinggi," sebut Irfan. Pengurangan jumlah karyawan nampak terlihat masuk akal, karena Garuda telah mengurangi jumlah pesawat setelah tahap restrukturisasi. Banyak mesin dikembalikan ke lessor mereka. Menurut data Irfan, armada Garuda Indonesia mengalami penurunan dari semula 142 pesawat pada 2019 menjadi 112 pesawat pada 2021. Kemudian, pada 2022 dengan cepat turun menjadi hanya 66 pesawat. (Fa, Dtk, Cos)