Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyoroti pentingnya me"> Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyoroti pentingnya me"> Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyoroti pentingnya me"> COSMOABC.COM - cosmoabc.com
DECEMBER 9, 2022

Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia, Negara ASEAN Harus Lakukan ini

image
Foto: Dok. Istimewa. (Detik)

Int. 12-06-2023 Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyoroti pentingnya menjaga harmonisasi regulasi standarisasi pangan sebagai usaha untuk meningkatkan ketahanan pangan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan wilayah ASEAN secara keseluruhan. Data FAO menunjukkan sekitar sepertiga dari produksi pangan terbuang sia-sia, sementara di sisi lain terjadi kelangkaan pangan akibat perubahan iklim. Indeks Risiko Iklim 2019 juga mengidentifikasi tiga negara ASEAN yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, termasuk Myanmar, Filipina, dan Thailand. Padahal, ASEAN sendiri menyumbang 8% dari total emisi global. "Melalui Hari Keamanan Pangan Sedunia yang diperingati 7 Juni ini, ASEAN perlu untuk melakukan upaya bersama untuk meningkatkan standar keamanan pangan dan mempromosikan sistem pangan yang berkelanjutan, serta menghindari adanya ancaman perubahan iklim yang mengancam ketahanan pangan kita," kata Arsjad dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023) Ia mengatakan ASEAN-BAC secara aktif mendorong inisiatif untuk meningkatkan ketahanan pangan, seperti mendorong investasi di bidang pertanian, mendorong adopsi teknologi di industri pangan, dan mendorong inovasi di seluruh rantai nilai. Arshad mencatat bahwa refleksi pada tema Hari Keamanan Pangan Sedunia tahun ini, "Food Standard, Save Lives", menggarisbawahi pentingnya menjaga standar pangan untuk kesejahteraan. Standar makanan yang ketat memastikan kualitas makanan yang mendukung kualitas hidup.  "Komitmen dan tanggung jawab bersama dari pemerintah pelaku bisnis, produsen, dan konsumen menjadi kunci dalam memastikan kepatuhan terhadap standar pangan yang berkualitas," kata Arsjad. Selain itu, ASEAN-BAC berperan dalam harmonisasi regulasi standar pangan di ASEAN melalui kerjasama yang erat dengan negara-negara anggota. Arif Rachmat, ASEAN-BAC Food Security Policy Manager, menjelaskan bahwa kerangka kebijakan yang komprehensif sangat penting untuk mengelola keamanan pangan dan memantau kualitas pangan di seluruh rantai pasokan. Dengan memperkuat standar pangan, ASEAN-BAC berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan, mendukung pertanian berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung investasi dan inovasi di sektor pangan. ASEAN-BAC menyadari bahwa upaya ini memerlukan kolaborasi yang luas, termasuk partisipasi sektor korporasi dan swasta seperti Sinar Mas Agro Resources and Technology serta  Mayora Group. "Kami merekomendasikan pendekatan Single Narrative yang melibatkan seluruh rantai pasokan pangan dari hulu ke hilir. Pendekatan ini diperlukan untuk mencapai tujuan ketahanan pangan, termasuk ketersediaan, keberlanjutan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan," lanjut Arif. ASEAN-BAC juga meluncurkan proyek warisannya sendiri, Model Cakupan Tertutup untuk Produk Pertanian. Proyek ini memberdayakan petani melalui ekosistem multifaset yang menyediakan akses ke keuangan, pengetahuan, teknologi, dan pasar. Petani menerima dana dan sumber daya seperti benih berkualitas dan peralatan pertanian, serta saran tentang praktik terbaik. Terkait hal itu, direktur anak perusahaan Sinar Mas, termasuk Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART), sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertanian, di bawah kepemimpinan Irwan Tirtariyadi, mendukung langkah ASEAN-BAC. memperkuat keamanan pangan di ASEAN melalui harmonisasi standar. dan kerja sama multilateral dalam mempromosikan produk pertanian berkelanjutan.  "Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan ASEAN-BAC dan berkontribusi dalam mencapai ketahanan pangan di wilayah ASEAN melalui praktik pertanian yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas produk pangan. Kami percaya bahwa kolaborasi sektor swasta dan pemerintah akan menjadi pilar yang kuat dalam mencapai tujuan ini," tutup Irwan Tirtariyadi. Sebagai informasi, Hari Ketahanan Pangan Sedunia diciptakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2018 sebagai platform penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung pentingnya ketahanan pangan secara global. Peringatan tersebut dimaksudkan untuk mempromosikan langkah-langkah untuk mencegah, mendeteksi, dan mengelola risiko bawaan makanan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mendorong pembangunan berkelanjutan.  Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia, Negara ASEAN Harus Lakukan ini (Asn, Dtk, cos)

Berita Terkait