Lif - 4 Mar 2023 Gokil! Desainer Jepang Warnai Baju Pakai Sinar UV di Paris Fashion Week Desainer Jepang terus memperlihatkan eksistensinya pada Paris, kota yg kerap dijuluki menjadi kiblat mode dunia. Generasi baru bermunculan mengikuti jejak para senior misalnya Kenzo Takada, Rei Kawakubo, & Issey Miyake. Salah satunya Kunihiko Morinaga yg konsisten memberikan penemuan material berbasis teknologi. Bangku-bangku Théâtre de la Madeleine, Paris, Prancis, mulai terisi sang tamu, Selasa (28/2/2023) pagi. Kali ini, mereka tiba bukan buat menyaksikan pertunjukan teater sebagaimana gelaran yg biasa mengisi anjung pada bangunan klasik berusia hampir 100 tahun itu. Kehadiran mereka pada rangka peragaan koleksi terbaru Anrealage, label protesis Kunihiko Morinaga, yg mengisi rencana Paris Fashion Week (PFW) Fall 2023. Peragaan jua disiarkan secara live-streaming melalui YouTube. Diiringi alunan rekaman komposisi 'Bolero' gubahan komposer Prancis Maurice Ravel, 2 contoh bergilir keluar pada balutan kostum serba putih yg paradoksal menggunakan latar anjung berwarna hitam pekat. Setelah seluruh kostum yg didominasi pilihan outerwear misalnya oversized blazer & coat, dan siluet era 1950-an, itu naik pentas, presentasi ternyata belum berakhir. [caption id="attachment_8280" align="aligncenter" width="300"] Source : Kristy Sparow/Getty Images[/caption] Seiring dinamika lagu yg berkresendo, alias volume bunyi yg sedikit demi sedikit semakin keras, para tamu menerima suguhan spesial. Model pulang ada lagi pada anjung & waktu berdiri pada tengah, rona sandang seketika berubah sehabis terekspos sinar ultraviolet (UV) menurut indera seperti pemindai naik-turun pada depan mereka. Penampilan tadi berhasil mengundang decak kagum tamu. Tepuk tangan riuh pribadi menggelora. "Busana ini terbuat menurut material-material photocromic," ujar Morinaga misalnya dikutip Associated Press. Sensitif terhadap sinar mentari yg sarat UV, photocromic sebenarnya bukan sesuatu yg asing pada keseharian. Teknologi ini telah diubahsuaikan buat lensa kacamata baca. Lensa photocromic akan menggelap waktu terpapar UV sebagai akibatnya mata nir kesilauan. Pria kelahiran 1980 itu bukan pertamanya juga mengeksplorasi jenis techno-fabric ini. Fendi pernah menggandeng Morinaga buat mengeluarkan koleksi kostum laki-laki menggunakan teknologi ini dalam awal 2020. [caption id="attachment_8281" align="aligncenter" width="300"] Source : Kay-Paris Fernandes/Getty Images[/caption] Tetapi diakui Morinaga, koleksi terkini yg terdiri menurut 22 looks ini adalah versi termutakhir menurut photocromic buat garmen. Baru kali ini mengaplikasikan teknologi tadi buat bulu tiruan, beludu, renda, rajutan, jacquards, & satin, yg notabenenya mempunyai tekstur berbeda. Motif yg dipakai jua beragam. "Ini sahih-sahih teknologi paling terkini," istilah laki-laki yg pernah menyebat penghargaan Design Vision Award menurut Avant Garde at Gen Art 2005. Mungkinkah ini sebuah solusi buat perkara pewarnaan sintetis yg berisiko Mengganggu lingkungan? Tentu perlu dikaji lebih pada lagi mengingat rona dalam material photocromic ini hanya bertahan beberapa mnt sehabis terpapar sinar UV. Setidaknya Morinaga telah membuka pintu penemuan tadi.  Gokil! Desainer Jepang Warnai Baju Pakai Sinar UV di Paris Fashion Week (Ch, Wlp, Lif)